Senin, 08 Desember 2014

LED, HID Atau Halogen: Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Placeholder

Teknologi lampu di bidang otomotif semakin maju dan beragam, mulai dari bohlam Krypton, Halogen, Xenon, hingga LED. Bahkan kini ada yang sudah mulai menggunakan teknologi laser untuk lampu utama kendaraan walau masih sebatas research.
Tujuan dari pengembangan tentunya untuk membuat pencahayaan semakin terang dan hemat energi. Trend yang sedang berkembang saat ini adalah LED (Light Emitting Dioda).
Dulu LED hanya digunakan sebagai lampu dashboard, lampu rem, sein, DRL dan paling banter jadi lampu foglamp untuk membantu lampu utama. Namun kini LED mulai beralih fungsi menjadi lampu utama.
Tercatat beberapa pabrikan yang menggunakan LED pada sepeda motor seperti BMW, Ducati, Harley Davidson, Honda dan beberapa pabrikan lain. LED punya kelebihan pada konsumsi daya yang relatif kecil dibanding lampu jenis bohlam konvensional namun mampu memberikan penerangan yang cukup baik pada kondisi gelap.
Bayangkan, LED dengan daya 20 watt punya pencahayaan setara dengan bohlam Halogen 35 watt, tapi memang masih kalah jika dibandingkan dengan HID. Tapi masa pakainya, LED jauh lebih lama disbanding HID. Rata-rata, lampu LED mampu bertahan hingga 30.000-50.000 jam kerja. Sementara Halogen hanya 2.500 jam dan HID pun hanya 3.500 jam.
Selain daya yang lebih kecil, LED juga lebih aman terhadap reflektor karena tidak menghasilkan panas berlebih seperti lampu Halogen dan Xenon (HID).
Namun di balik kelebihan yang dimiliki LED, ternyata punya kekurangan yang harus diperhatikan agar performanya tetap terjaga, yaitu LED membutuhkan kelistrikan yang konstan. Oleh karena itu penggunaan LED wajib menggunakan arus DC, jika tidak maka akan memperpendek umur LED. LED juga membutuhkan pendingin agar tidak overheat.
Harga LED juga cukup mahal dibandingkan Halogen dan Xenon. Untuk urusan fokus cahaya juga tergantung reflektor yang digunakan.

SHARE & ENJOY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar